TENTANG SHOLAT ROGHOIB DI BULAN ROJAB

Image result for SHALAT ROGHOIB


SHOHIHKAH HADITS, TENTANG SHOLAT ROGHOIB DI BULAN ROJAB ?


Di bulan Rojab seperti sekarang ini, banyak orang membicarakan dan mengamalkan suatu ibadah yang disebut Sholat Roghoib. Tahukah anda, apa sebenarnya sholat Roghoib itu ? Adakah dalil yang menunjukkan disyari’atkan ibadah tersebut ?”

Ketahuilah, Sholat Roghoib adalah sholat yang dilaksanakan pada malam jum’at pertama di bulan Rojab, waktunya antara sholat Maghrib dan Isya’ dengan didahului puasa hari Kamisnya, jumlahnya dua belas roka’at. Pada setiap roka’at membaca surat Al-Fatihah sekali, surat Al-Qodar tiga kali, dan surat Al-Ikhlash dua belas kali…, demikian seterusnya.

Sumber amalan sholat ini, adalah sebuah riwayat – yang katanya dari Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu – yang dibawakan secara panjang lebar oleh Al-Imam Al-Ghozali rohimahulloh dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin (1/203), dan beliau menamainya dengan Sholat Rojab, seraya berkata : “Ini adalah sholat yang disunnahkan !”

Demikianlah perkataan beliau, semoga Alloh ta’ala mengampuni kekeliruannnya. Padahal para pakar hadits (ahlul hadits) telah sepakat, bahwa hadits-hadits tentang sholat Roghoib adalah Maudhu’ (palsu).

Al-Imam Ibnul Jauzi rohimahulloh berkata : “Hadits tentang Sholat Roghoib adalah palsu, didustakan atas nama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. Para ulama mengatakan bahwa hadits ini dibuat-buat oleh seseorang yang bernama Abu Juhaim. Dan saya mendengar syaikh kami (guru kami) Abdul Wahhab Al-Hafidz berkata : “Para perowinya majhul (tidak dikenal), saya telah memeriksa seluruhnya dalam setiap kitab, namun saya tidak mendapatkannya.” (Al-Maudhuu’aat, 2/124-125)

Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata : “Demikian pula hadits-hadits tentang sholat Roghoib pada awal malam jum’at di bulan Rojab, seluruhnya dusta, dibuat-buat atas nama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.” (Al-Manaarul Munif, hal. 167)

Al-Imam Al-Hafidz Al-Iroqi rohimahulloh, yang meneliti hadits-hadits dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, beliau mengomentari hadits tentang sholat Roghoib ini dengan mengatakan : “Hadits ini Maudhu’ (palsu).” (Tahrij Al-Ihya’, 1/203)

Al-Imam Al-‘Allamah Asy-Syaukani rohimahulloh berkata : “Hadits ini Maudhu’ (palsu), para perowinya majhul. Dan inilah sholat roghoib yang populer, para pakar telah bersepakat bahwa hadits tersebut maudhu’. Kepalsuannya tidak diragukan lagi, hingga oleh orang yang baru belajar ilmu hadits sekalipun. Al-Fairuz Abadi dalam kitab Al-Mukhtashor berkata, bahwa hadits tersebut maudhu’ menurut kesepakatan, demikian pula yang dikatakan oleh Al-Maqdisi.” (Fawaidul Majmu’ah, hal. 47-48)

Demikianlah. Mengingat lemahnya derajat hadits-hadits tentang sholat roghoib ini, maka tentunya mengamalkan amalan seperti itu hanyalah membuat satu kebid’ahan dalam agama Islam ini.

Al-Imam An-Nawawi rohimahulloh berkata : “Sholat yang dikenal dengan Sholat Roghoib, dua belas roka’at antara Maghrib dan Isya’ awal malam Jum’at bulan Rojab, serta sholat malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban) sebanyak 100 roka’at, termasuk bid’ah yang mungkar dan jelek. Janganlah tertipu dengan disebutkannya kedua sholat tersebut dalam kitab Qutul Qulub dan Ihya’ Ulumuddin (oleh Al-Ghozali rohimahulloh), dan jangan tertipu pula oleh hadits yang termaktub pada kedua kitab tersebut, sebab seluruhnya adalah merupakan kebathilan….” (Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, 3/549)

AMALAN DI BULAN ROJAB

Image result for bulan rajab


SHOHIH-KAH HADITS-HADITS TENTANG ANJURAN PUASA KHUSUS DI BULAN ROJAB ?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, bahwa sejauh yang kami ketahui, hadits-hadits yang menjelaskan tentang anjuran berpuasa di bulan Rojab, adalah tidak ada yang shohih, bahkan mayoritasnya adalah maudhu’ (yakni yang dipalsukan dan didustakan atas nama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam).

Berikut ini akan kami sebutkan sebagian hadits-hadits dho’if dan maudhu’ tersebut yang masyhur (banyak beredar dan terkenal) di tengah kaum muslimin. Diantaranya adalah berikut ini :

Hadits Pertama :

“Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai yang dinamakan Rojab, warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rojab, niscaya Alloh akan memberinya minum dari sungai tersebut.”

Tentang hadits tersebut di atas, Al-Hafidz Ibnu Hajar rohimahulloh berkata : “(Hadits ini) disebutkan oleh Abu Qosim At-Taimi dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib, Al-Hafidz Al-Asbahani dalam kitab Fadhlu As-Shiyam, diriwayatkan juga oleh Al-Baihaqi dalam kitab Fadhoiil Auqoot, dan Ibnu Syahin dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib. Dia berkata : “Ibnul Jauzi dalam Al-‘Ilal Al-Mutanahiyah berkata : “Di dalam hadits ini ada banyak kebodohan, sanadnya secara mayoritas dho’if, sehingga tidak bisa ditetapkan hukum atasnya. Ada jalan lain dalam sanadnya, tetapi juga sama-sama dho’ifnya.” (Tabyiinul ‘Ajab (hal. 9-11), Al-‘Ilal Al-Mutanahiyah, 2/65) 

Hadits Ke Dua :

“Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Rojab beliau berdoa : “Wahai Alloh, berkahilah kami pada bulan Rojab dan Sya’ban, dan pertemukanlah kami dengan bulan Romadhon.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al-Musnad (1/259), dalam sanadnya ada Zaidah bin Abi Roqqod, dari Ziyad An-Namiri. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata : “Jama’ah (sekelompok ahlul hadits) telah meriwayatkan dari Zaidah bin Abi Roqqod.” Abu Hatim berkata : “Diriwayatkan dari Ziyad An-Namiri, dari Anas beberapa hadits yang Marfu’ Munkaroh, dia tidak tahu dari dia atau dari Ziyad, dan saya tidak tahu apakah diriwayatkan tentangnya selain Ziyad, tetapi kami memakai haditsnya sebagai hujjah.”  Al-Imam Al-Bukhori berkata : “Ini hadits munkar.”

Al-Imam An-Nasa’i berkata : “Setelah saya mentahrij satu hadits miliknya di dalam As-Sunan, saya tidak tahu siapa dia itu (yakni Zaidah bin Abi Roqqod).” Beliau juga berkata dalam kitab Ad-Dhu’afa’ : “Ini hadits munkar.” Beliau juga berkata dalam kitab Al-Kunyah : “Dia tidak tsiqoh.” Al-Imam Ibnu Hibban berkata : “Beritanya (yakni dari Zaidah) tidak bisa dijadikan hujjah.” (lihat maroji’ sebagai berikut : Tabyiinul ‘Ajab bi Maa Waroda fii Fadli Rojab (hal. 12), Ad-Dhu’afaaul Kabir (2/81), biografi no. 531 dan Tahdzibut Tahdzib (3/305) biografi no. 570)

Hadits Ke Tiga :

Hadits (yang artinya) :“Sesungguhnya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa setelah Romadhon, kecuali di bulan Rojab dan Sya’ban.”

Tentang hadits tersebut, Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolani rohimahulloh berkata : “Al-Baihaqi rohimahulloh berkata : “Ini adalah hadits munkar, karena di dalam sanadnya ada Yusuf bin ‘Athiyah, seorang yang sangat lemah.” (Tabyiinul ‘Ajab, hal. 12)

REKAMAN KHUTBAH JUM'AT SYAIKH HASAN BIN QOSIM AR-ROIMIY : "BERSIAPLAH MENGHADAPI KEMATIAN."

Image result for gambar mayat


Bismillah.......Ikhwani fillaahi rohimakumulloh ..........

Kaum muslimin rohimakumulloh, berikut ini adalah rekaman Khutbah Jum'at  yang disampaikan oleh Syaikh Abu Abdissalam Hasan bin Qosim Ar-Roimiy hafidzhohulloh di Pondok Pesantren Darul Ilmi Surabaya beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan khutbah yang pertama kali ini, beliau menyampaikan nasehat di dalam khutbahnya seputar peringatan bagi kita semua, bahwa kita pasti akan mati, cepat ataupun lambat. Karena itu kita harus persiapkan diri kita untuk menghadapinya, dengan bekal berupa iman dan amal sholih.

Berikut ini rekaman selengkapnya, silahkan klik pada judul berikut ini :

(KHUTBAH JUMAT : "BERSIAPLAH MENGHADAPI KEMATIAN")

Catatan : Khutbah ini disampaikan dalam bahasa Arab, lalu setelah selesai sholat jum'at disampaikan terjemah ringkasan khutbah jum'at tersebut, oleh Al-Ustadz Abu Abdirrohman Yoyok WN hafidzhohulloh.

Demikianlah, semoga Alloh memberikan manfaat bagi kita semua, dengan khutbah yang barokah ini, barokallohu fiikum...............

AQIDAH : "AGAMA YANG DIRIDHOI OLEH ALLOH, HANYALAH ISLAM

AGAMA YANG DIRIDHOI OLEH ALLOH, HANYALAH ISLAM !

Saudaraku kaum muslimin, ketahuilah !

Image result for masjidil haromBerbahagialah anda karena anda saat ini menjadi seorang muslim. Semoga Alloh ta’ala menakdirkan kita semua sampai mati nanti tetap istiqomah menjadi seorang muslim.
Mengapa demikian ?

Ya, hal ini karena agama Islam yang kita peluk ini adalah agama yang agung. Agama Islam yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para Nabi ini, adalah agama yang diridhoi oleh Alloh ta’ala, dan Islam ini juga sebagai kesempurnaan nikmat yang telah Alloh turunkan untuk para hamba-Nya.

Maka siapapun dari umat manusia ini yang mengaku beribadah kepada Alloh tetapi tidak beragama dengan Islam, maka ibadahnya adalah sia-sia, dan agamanya itu tidak akan diterima oleh Alloh ta’ala. 

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini, telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Aku ridhoi Islam ini sebagai agama bagimu.” (QS Al-Maidah : 3)

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Alloh adalah Islam.” (QS Ali Imron : 19)

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِين

“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Ali Imron : 85)

Alloh subhanahu wa ta’ala juga memerintahkan kepada Nabi-Nya, untuk mengajak umat manusia agar beriman dengannya dan dengan agama yang dibawanya. Sebagaimana hal ini ditegaskan dalam firman Alloh ta’ala :

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Katakanlah (wahai Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam), “Wahai manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Alloh kepada kalian semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Oleh karena berimanlah kalian kepada Alloh dan Rosul-Nya, seorang Nabi yang Ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada Kalimat-Kalimat-Nya (Kitab-Kitab-Nya), dan ikutilah dia agar kalian mendapat petunjuk.” (QS Al-A’rof : 158)

AQIDAH : APA SIH HAKEKAT SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLOH) ITU ?

Image result for HUTAN




APA SIH HAKEKAT SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLOH TA’ALA) ITU ?

Al-Imam Ibnu Baaz rohimahulloh, ketika menjelaskan definisi tentang Syirik, beliau berkata : “(Syirik itu adalah) memalingkan/mengarahkan suatu ibadah – baik sebagiannya atau seluruhnya – kepada selain Alloh.”

As-Syaikh Al-‘Allamah Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rohimahulloh, ketika menafsirkan firman Alloh Ta’ala dalam surat Al-An’am ayat 151 yang berbunyi :

۞قُلۡ تَعَالَوۡاْ أَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَيۡكُمۡۖ أَلَّا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡ‍ٔٗاۖ….. ١٥١

“Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia (Alloh)…..” (QS Al-An’am : 151)

Beliau mengatakan : 

“Hakekat Syirik kepada Alloh adalah beribadah/menyembah makhluk sama seperti menyembah Alloh, atau mengagungkannya sama seperti mengagungkan Alloh, atau mengarahkan salah satu jenis kekhususan Rububiyyah dan Uluhiyyah kepadanya. Apabila seorang hamba meninggalkan semua jenis syirik, maka jadilah dia seorang Muwahhid (Ahli Tauhid), Mukhlishon Lillaah (yang ikhlash/memurnikan ibadah hanya kepada Alloh) pada seluruh keadaannya. Inilah hak Alloh atas seluruh hamba-Nya, yakni beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (Taisir Al-Karimir Rohman fii Tafsir Kalamil Mannan / Tafsir As-Sa’di (hal. 242), penerbit Mu’assasah Ar-Risalah)

Al-Imam Al-Hafidz Ibnul Qoyyim rohimahulloh menyimpulkan : “Maka secara umum/secara garis besar, asas (pondasi) kesyirikan dan qoi’dah-qoi’dah yang mana kesyirikan tersebut dibangun di atasnya, adalah : “(Sikap) bergantung kepada selain Alloh.”  Dan pelakunya adalah tercela dan terhina, sebagaimana firman Alloh Ta’ala :

لَّا تَجۡعَلۡ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَقۡعُدَ مَذۡمُومٗا مَّخۡذُولٗا ٢٢

“Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).” (QS Al-Isro’ : 22)
Madzmuman, artinya “yang tidak ada pujian baginya”. Makhdzulan, artinya “tidak ada penolong baginya.” (Madarijus Salikin (1/292), karya Ibnul Qoyyim rohimahulloh, penerbit Al-Kutub Al-Ilmiyyah)

APA BAHAYANYA SYIRIK ITU ?

Diantara perkara yang menunjukkan besarnya bahaya Syirik adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Bahwa dosa syirik itu tidak diampuni oleh Alloh Ta’ala. Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam firman Alloh Ta’ala :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا ٤٨

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisa’ : 48, lihat juga ayat 116)

KEDUA : Bahwa pelaku syirik, wajib baginya masuk neraka, dan kekal di dalamnya. Alloh Ta’ala juga menegaskan dalam firman-Nya :

إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ ٧٢

“ …… Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS Al-Maidah : 72).

JADWAL TA'LIM HARIAN SYAIKH HASAN BIN QOSIM AR-ROIMIY DI PONDOK PESANTREN DARUL ILMI SURABAYA

Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Alloh Ta'ala, atas limpahan semua nikmat-Nya. Lebih khusus untuk saat ini, kami diberi kesempatan untuk bisa banyak mengambil ilmu dan faedah dari salah seorang ulama Ahlus Sunnah dari Yaman, yang insya Alloh untuk beberapa waktu ke depan berdiam di Indonesia, khususnya di Pondok Pesantren Darul Ilmi Surabaya ini.

Beliau adalah As-Syaikh Abu Abdis Salam Hasan bin Qosim Ar-Roimiy hafidzhohulloh, yang insya Alloh untuk beberapa bulan ke depan, akan tinggal di Surabaya untuk mengajar dan berdakwah, baik di Surabaya maupun di beberapa tempat wilayah lainnya di Indonesia.

Dan selama beliau tinggal di Surabaya, beliau berkenan menyampaikan beberapa pelajaran setiap harinya di pondok, dan insya Alloh kami akan akan sampaikan jadwal pelajaran beliau sebagai berikut :


JADWAL KEGIATAN TA’LIM RUTIN/HARIAN
PONDOK PESANTREN “DARUL ILMI” SURABAYA
Bersama Syaikh Hasan bin Qosim Ar-Roimiy hafidzhohulloh (dari Yaman)

Nomer
W a k t u
M a t e r i
Ustadz / Pengajar

01.

Ba’da Shubuh

TAFSIR AL-QUR’AN,
Dilanjutkan dengan pelajaran :
ILMU TAJWID atau ILMU NAHWU
(bergantian tiap tiga hari sekali)


As-Syaikh Hasan bin Qosim Ar-Roimiy


02.

Ba’da Dhuhur

Kitab AL-FAWAID AL-'AQOIDIYYAH MIN BA'DHI SYURUH AL-LUM'ATUL ATSARIYYAH
(Karya Syaikh Hasan sendiri)


As-Syaikh Hasan bin Qosim Ar-Roimiy


03.

Ba’da Ashar

Kitab AL-BAIQUNIYYAH
(Ilmu Mustholah Hadits)


As-Syaikh Hasan bin Qosim Ar-Roimiy


04.

Ba’da Maghrib

Kitab SHOHIH AL-BUKHORI
(Karya Al-Imam Al-Bukhori)
Dilanjutkan dengan kitab :
Kitab IRSYADUL BARIYYAH
(Karya Syaikh Hasan bin Qosim)
Atau Kitab HILYAH THOLIBIL ILMI
(karya Syaikh Bakr Abu Zaid)


As-Syaikh Hasan bin Qosim Ar-Roimiy


05.

Ba’da Maghrib – Isya’ setiap Hari Kamis atau Jum’at


MUHADHOROH (Pengajian Umum)
Di Masjid-Masjid Sekitar Pondok Pesantren Darul Ilmi

As-Syaikh Hasan bin Qosim Ar-Roimiy


06.

Hari Jum’at

KHUTBAH JUM’AT
(Di Masjid Darul Ilmi atau Di Masjid-Masjid se wilayah Surabaya & Sekitarnya)


As-Syaikh Hasan bin Qosim Ar-Roimiy


Keterangan :

   Kegiatan Ta’lim Harian tersebut di atas bisa diikuti atau di dengar di Hp Android anda di http://mixlr.com/radio-darul-ilmi-surabaya (khususnya ketika pelajaran atau ta’lim sedang berlangsung). Hari Jum’at libur.
     
      Untuk kegiatan  point no. 5 dan 6, hal itu bila ada waktu dan kesempatan jadwal khutbah di masjid tertentu (atau kalau ada permintaan).

Info ta’lim, bisa hubungi kami : ABU ABDIRROHMAN YOYOK WN  (0812-1777-4917)

Demikianlah jadwal pelajaran beliau tersebut. Semoga dengan informasi ini, banyak kaum Muslimin yang bisa mengambil faedahnya. Barokallohu fiikum.

Catatan ;

Kitab yang telah selesai dipelajari adalah Kitab AL-QOWAIDUL ARBA', karya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab An-Najdy rohimahulloh.
Yang baru selesai pekan ini adalah kitab AL-BAIQUNIYYAH, dan sedang dilakukan muroja'ah dan hapalan seluruh mandhumah oleh para santri.